MALANGVOICE – Arek Malang lintas komunitas yang tergabung dalam d’Kross Community, menjalin komunikasi dengan perwakilan mahasiswa asal luar kota. Langkah itu dilakukan, sebagai upaya untuk meredam aksi tawuran mahasiswa yang berimplikasi pada kondusifitas Kota Malang.
Juru bicara d’Kross, Indra, mengatakan, dalam silaturahmi bersama mahasiswa dari luar daerah itu didapat kesepakatan tegas, bahwa mereka tidak akan melakukan perkelahian lagi antar kelompok mahasiswa di Kota Malang.
“Kelompok mahasiswa yang jadi korban juga sepakat bersama-sama menjaga kondusifitas Kota Malang,” kata Indra.
Ia menambahkan, agenda silaturahmi dari d’Kross comunnity terus digulirkan ke semua kantong-kantong kelompok mahasiswa dari luar daerah, sebagai bentuk persaudaraan sekaligus pencegahan.
“Penekanan moral dan etika lebih penting, ke depan kita harapan kawan-kawan mahasiswa bisa menelorkan kesepakatan yang nantinya dijadikan patokan dalam bermasyarakat dan tetap menjalin kebersamaan,” bebernya.
Dia juga mengimbau kepada kampus yang ada agar melibatkan Arek Malang dalam setiap masa orientasi mahasiswa baru, agar mereka paham bagaimana adat dan cara hidup di Malang.
Sementara salah satu pendiri d’Kross, Ade Herawanto, mengimbau agar semua pihak menyerahkan urusan perkelahian kepada aparat kepolisian.
“Kita ketahui, sudah ada beberapa pelaku ditahan, dan kami percaya serta yakin, semua pelaku bakal ditangkap oleh polisi,” kata Ade.
Ia juga menegaskan kepada para Arek Malang agar tidak terpancing isu bahwa ada warga yang ikut menjadi korban dalam aksi tawuran. “Tidak ada Arek Malang yang ikut jadi korban, itu isu,” pungkas Ade.