Calon Ayah, Ringankan Beban Ibu Hamil dengan Cara Ini

Bayi ngedot (ist)
Bayi ngedot (ist)

MALANGVOICE – Adakalanya ibu hamil kerap merasa kewalahan. Begitu pula ayah, pasti memiliki berbagai perasaan dalam benaknya menjelang kelahiran anak.

Menurut bidan di Puskesmas Tegalgondo, bd Umi Rachmawati SKeb, memiliki anak memang menimbulkan penyesuaian besar dalam hidup. Orangtua bahkan bisa merasa panik dan khawatir menjelang kelahiran si jabang bayi.

“Memang 50 persen kehamilan biasanya tidak direncanakan. Jadi maklum kalau perasaan orangtua campur aduk menjelang kelahiran anak, mbak,” katanya saat dihubungi MVoice pagi ini.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan Ayah untuk memudahkan ibu hamil. Umi mengatakan, menjelang akhir kehamilan, saat usia kandungan istri berkisar 27-40 minggu, janin bisa terasa sangat berat sehingga istri sering kali merasa kelelahan dan uring-uringan.
Dalam kondisi seperti ini, temani istri, beri perhatian dan selalu beri motivasi.

Selanjutnya, terapkan pola hidup sehat bersama. Misalnya jika si ayah perokok, kerahkan seluruh tenaga untuk berhenti merokok atau minimal tidak merokok dekat istri. Konsumsi makanan sehat bersama. Perhatikan pilihan makanan istri.

“Selain itu, ayah juga harus belajar teknik pijat ibu hamil atau mempelajari teknik mengelola rasa sakit persalinan dan upayakan temani istri saat periksa ke bidan atau dokter ya,” tambahnya.

Intinya, ayah harus siap dan bisa diandalkan sebelum, selama, dan setelah proses persalinan.

“Setelah kelahiran, ayah harus membantu. Misal mengganti popok, membuatkan susu, atau memandikan. Justru itu bisa menjalin kedekatan dengan si anak,” tuturnya.