Buttonijo Films, Inovasi Ruang Baru Penikmat Film

Ricas (kiri) dari Buttonijo memperkenalkan Buttonijo

MALANGVOICE – Event Siar Sinema 2015 dimulai Jumat sampai Sabtu hari ini, di Gedung Kesenian Gajayana Malang, dengan memutar film pendek kerja sama dengan Buttonijo Films.

Buttonijo films merupakan kolektif produksi dan inisiatif distribusi film-film alternatif, dirintis oleh Amir Pohan dan Myrna Paramita pada 2010.

Selaku kolektif produksi, Buttonijo berfokus pada karya sinema sebagai ekspresi artistik dan budaya, baik dalam wujud fiksi, dokumenter dan di antaranya.

“Selaku inisiatif distribusi, Buttonijo ingin menghadirkan opsi alternatif bagi pembuat film, sehingga tidak harus melulu bergantung pada lembaga bioskop dan festival sebagai kemungkinan distribusi film,” kata Head of Sales and Marketing Button Ijo, Ricas.

Bagi penonton, Buttonijo bertujuan membuka akses film-film yang sulit mendapat tempat di tata edar bioskop, juga semakin memberdayakan kegiatan-kegiatan pemutaran film yang kian marak di Indonesia.

Saat ini ada tiga program Buttonijo sedang giatkan, yakni distribusi online (via streaming), distribusi offline (via USB Sinema), dan film funding (pendanaan film). Siapa pun yang ingin mengakses ketiga program ini cukup registrasi menjadi anggota Buttonijo.

Untuk distribusi online, Buttonijo menggunakan sistem streaming. Materi film yang tersedia pada web buttonijo.com dapat diakses oleh siapa pun, kapan pun, dan di manapun melalui perangkat smartphone, tablet, personal computer, hingga laptop.

Hamzah dari Siar Sinema menunjukkan usb Buttonijo yang digunakan untuk distribusi film
Hamzah dari Siar Sinema menunjukkan usb Buttonijo yang digunakan untuk distribusi film

Harga untuk menonton film tersebut secara online dibagikan secara adil dengan pembuat film. Materi film pada web buttonijo.com telah diproses sedemikian rupa sehingga punya resolusi gambar setara blu-ray dengan ukuran file yang kecil (sekitar 100-200mb untuk film berdurasi 90 menit). Ini memungkinkan waktu buffering yang jauh lebih cepat saat menonton, dan akses yang mudah di seluruh wilayah Indonesia yang koneksi internetnya beragam.

Tentunya, sistem distribusi online ini turut dilengkapi dengan fitur keamanan mutakhir yang mencegah pembajakan.

Distribusi offline atau USB SINEMA memanfaatkan peredaran USB flash drive ke kelompok atau individu yang ingin mengadakan pemutaran film.

Usb disimpan pada box yang unik dan ada kesan eksklusif
Usb disimpan pada box yang unik dan ada kesan eksklusif

USB Sinema adalah inisiatif Buttonijo untuk bantu memperkuat kegiatan pemutaran independen yang banyak dilakukan komunitas film di Indonesia.

Kelompok atau individu bisa membeli USB Buttonijo yang sudah terisi film, untuk kemudian dijadikan materi pemutaran di layar-layar alternatif.

Film dalam USB tersebut sudah diproses sedemikian rupa oleh Buttonijo sehingga punya resolusi gambar high-definition, tidak bisa digandakan, dan hanya bisa diakses sampai batas waktu yang disepakati antara pemutar film dan Buttonijo.

Lewat batas waktu tertentu, file film secara otomatis tidak lagi bisa ditayangkan. Sampai dengan batas waktu itu juga, pemutar film punya hak untuk memutar film sebanyak yang diinginkan dan menarik tiket sesuai dengan harga yang dianggap layak.

Hasil penjualan tiket menjadi milik pembuat film, untuk dijadikan modal berkegiatan lagi setelahnya, sementara pembuat film mendapat uang dari hasil penjualan USB Buttonijo. Melalui USB Sinema ini, semua film dalam naungan Buttonijo punya kesempatan untuk diputar pada berbagai kesempatan di berbagai wilayah Indonesia dan internasional.

Film funding setiap tahunnya membuka kesempatan bagi tiga proyek film pendek dan satu proyek film panjang. Nilai total program ini adalah Rp 150 juta. Program ini Buttonijo adakan sebagai respons terhadap kesulitan yang kerap dialami pembuat film alternatif karena tidak punya anggaran khusus untuk produksi. Film-film hasil program ini akan Buttonijo bantu distribusikan lewat jaringannya.

Beberapa film yang sudah mendapat dukungan pendanaan Buttonijo antara lain: Ayam Mati di Lumbung Padi (Darwin Nugraha), Rocket Rain(Anggun Priambodo), Another Trip to the Moon(Ismail Basbeth), Riding the Light (Jeihan Angga), Langit Masih Gemuruh (Jason Iskandar). ”Check saja di web kami www.buttonijo.com,” ungkap Ricas.