MALANGVOICE – Pemerintah juga memberi kemudahan agar warga bisa membuat usaha kecil dan menengah. Karena tahun ini, suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) turun menjadi 9 persen, dengan perbandingan tahun lalu sebesar 12 persen.
Hal itu diungkapkan Rektor Universitas Ma Chung Malang, Tommy Mora Hutapea dalam seminar UMKM di Hotel Singhasari. “Harus dimanfaatkan, ini adalah kebijakan untuk mendorong pengembangan sektor UMKM,” jelas Tommy.
Ia pun memaparkan banyak hal terkait penyelenggaraan KUR. Misalnya, Tommy memberitahukan, plafon anggaran untuk KUR di tingkat usaha mikro mencapai Rp 20 juta. Sedangkan KUR untuk usaha ritel, bisa di atas Rp 20 juta sampai Rp 500 juta.
“Putusan pemberian KUR sepenuhnya menjadi kewenangan bank pelaksana sesuai dengan analisa kelayakan usaha calon debitur. Jadi silahkan tanya ke bank pemberi pelaksana,” imbuh Tommy.
Ditambahkan, sumber dana penyaluran KUR diambilkan 100 persen dari dana masyarakat seperti giro, tabungan, dan deposito, bukan dari bantuan atau hibah pemerintah sehingga ada kewajiban untuk dikembalikan.
“Calon pengusaha bisa mengajukan KUR lebih dari satu bank pelaksana. Sehingga calon pengusaha yang ditolak satu bank, bisa mengajukan ke bank penyalur kredit lainnya,” tandas Tommy.