BPBD: Bromo Lagi Bagus-Bagusnya

Mobil operasional PMI Kab Malang melakukan patroli rutin (istimewa)

MALANGVOICE – Erupsi vulkanik Bromo diperkirakan masih akan terjadi hingga tiga bulan ke depan. Perkiraan ini dilihat dari ritme aktivitas dalam beberapa periode ke belakang.

Erupsi lima tahunan terpendek terjadi sekitar 2004-2005, dengan jangka waktu seminggu dan periode terpanjang pada 2010 lalu, dengan rentang waktu sembilan bulan.

“Erupsi Bromo berbeda dengan Kelud. Meskipun aktivitas gunung meningkat, namun masih bisa dinikmati,” kata Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setiono.

Ia menjelaskan, fenomena erupsi Bromo justru menarik karena terjadi lima tahun sekali. Pengunjung malah akan mendapatkan panorama eksotis ketika menikmati Bromo di beberapa titik, salah satunya di Penanjakan.

“Bisa dinikmati dari jarak aman. Erupsi Bromo bertipe stromboli, dimana lontaran material hanya akan mencapai kaldera atau lautan pasir saja. Yang menyebar hanya abunya,” tegas dia.

Pria yang pernah menjadi jurnalis ini mengatakan, sangat disayangkan masyarakat lokal justru menjauh saat Bromo erupsi. Padahal banyak dari teman-temannya yang berasal dari mancanegara berlomba-lomba untuk menikmati fenomena tersebut.

Bagyo menambahkan, semburan letusan Bromo saat ini masih dikisaran 1000 hingga 1500 meter. Desa-desa terdampak masih di sekitar Jabung karena kebanyakan angin bertiup ke barat dan barat daya. Di luar Malang, daerah yang terdampak cukup parah adalah Pasuruan dan Probolinggo.

“Keluhan ISPA belum ada, kita hanya menghimbau jika beraktifitas sebaiknya memakai masker,” pungkas dia.

Sementara itu, PMI Kabupaten Malang juga terus menyiagakan personel di pos-pos pantau termasuk menyiapkan armada pengangkut air jika ada desa terdampak yang menbutuhkan air bersih.