Sebelum Bongkar Lokalisasi di Gondanglegi, Warga Dusun Krajan Gelar Istighosah

Istighosah sebelum pembongkaran lokalisasi di Gondanglegi (Tika)
Istighosah sebelum pembongkaran lokalisasi di Gondanglegi (Tika)

MALANGVOICE – Eks lokalisasi terbesar di Gondanglegi, Girun sudah ditutup secara resmi sejak 2014 lalu.

Namun, pada praktiknya lokalisasi yang berlokasi di Dusun Krajan, Desa Gondanglegi Wetan, Kabupaten Malang masih saja digunakan untuk praktik esek-esek secara ilegal.

Tentu saja hal ini meresahkan warga setempat. Siang ini, mereka menggelar istighosah sebelum melakukan pembongkaran tempat mesum di eks lokalisasi.

“Ini peringatan terakhir kami sebelum melakukan eksekusi pembongkaran. Sebelumnya pernah kami peringatkan agar tidak ada praktik prostitusi,” kata Kepala Dusun Krajan, Sohib kepada MVoice, Senin (13/2).

Dia menjelaskan, selama ini aktivitas para pekerja seks meresahkan para warga.

Pasalnya mereka beraksi secara sembunyi-sembunyi. Padahal, lanjut Sohib, tidak sekali dua kali mereka melakukan razia.

“Wah sampai bosan kami Mbak untuk memberantas prostitusi. Susahnya karena mereka bertindak secara diam-diam, sembunyi,” kata dia.

Para tamu dan juga penjaja kenikmatan ini bukan berasal dari warga sekitar. Melainkan warga di luar Krajan.

“Mereka biasanya bertamu siang hari saat para warga sudah beraktivitas bekerja,” imbuh Sohib.

Tujuan istighosah ini selain untuk sosialisasi sebelum pembongkaran, juga sebagai bentuk ikhtiar agar pembongkaran lancar.

“Kami beri peringatan terakhir baru nanti akan ada aksi,” tandas dia.