BNPT: Indonesia Sasaran Empuk Radikalisme di Media Sosial

Salah satu Duta Damai Dunia Maya dari Kota Malang. (deny rahmawan)

MALANGVOICE – Deputi 1 Bidang Pencegahan BNPT, Mayjen TNI Abdulrahman Kadir mengaku kelompok radikalisme memang menyasar pengguna internet. Pasalnya berdasar data yang dimiliki, sekitar 50 persen warga Indonesia menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari.

Abdulrahman Kadir menyampaikan hal itu saat melantik Duta Damai Dunia Maya di Ijen Suites Hotel Malang, Kamis (27/7).

“Pengguna internet di Indonesia itu lebih dari separuh jumlah penduduk. Itu dimanfaatkan kelompok radikalisme untuk beraksi,” ujarnya.

Ia menambahkan, aksi kelompok radikal yang dilakukan di media sosial itu tak hanya tentang pembaiatan, tapi juga hal lain. “Pernikahan pun pernah dilakukan di media sosial, bayangkan saja,” serunya.

Dengan adanya duta itu, BNPT berharap peran masing-masing pihak bisa melawan aksi kelompok radikal dengan menyebar pesan perdamaian di komunitas masing.

Salah satu duta dari Politeknik Negeri Malang (Polinema), Nada, mengaku senang dengan adanya aksi nyata dari BNPT. Ia bersama kelompok yang bernama Banter akan berusaha menjalankan tugas untuk melawan dan memberi arahan pada anak-anak muda di media sosial.

“Kami tertarik menjadi duta ini karena kasihan anak-anak muda ini gampang terbawa arus negatif. Terutama soal keberagaman yang pernah mencuat,” jelasnya.


Reporter: Deny Rahmawan
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti