Bersama FK UB, Puskesmas di Kota Malang Sosialisasi Dampak Sakit Nyeri

Fakultas Kedokteran UB dan Puskesmas di Kota Malang memberi pemahaman dampak penyakit nyeri. (Bagian Humas Pemkot Malang)
Fakultas Kedokteran UB dan Puskesmas di Kota Malang memberi pemahaman dampak penyakit nyeri. (Bagian Humas Pemkot Malang)

MALANGVOICE – Sakit nyeri kini jadi momok di dunia medis. Penderita penyakit ini tidak lagi terbatas pada mereka yang berusia lanjut, melainkan juga merangsek pada kalangan muda.

Melihat kondisi itu, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan seluruh Puskesmas di Kota Malang gencar melakukan sosialisasi. Tak hanya itu, bakti sosial juga dilaksanakan kepada masyarakat.

Tujuannya tak lain untuk memberi pemahaman akan bahaya nyeri dan cara menanggulanginya. Contoh agenda yang sudah dilakukan kedua pihak itu yakni bakti sosial bertajuk ‘Dan In House Training Terapi Nyeri’ yang digelar di Ruang Majapahit, Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA).

Ajang yang berlangsung pada 29-30 April lalu ini diikuti 100 peserta. Ketua Program Anestesiology, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dr Karmini, menjelaskan, tujuan acara tersebut memberi peringatan sejak dini agar tidak meremehkan penyakit nyeri.

“Memang tujuannya selain membantu mengatasi nyeri pada pasien juga mengenalkan modalitas terapi nyeri kepada masyarakat luas berupa ‘intervensional pain management’,” kata dr Karmini.