BEM Fisipol UMM Dukung Gerakan Moral Matikan TV saat Maghrib-Isya’

Faiz (tengah/istimewa)

MALANGVOICE – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fisipol Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Faiz Mirwan Hamid, berpendapat, gerakan moral mematikan TV untuk sholat dan mengaji yang diserukan Wali Kota Malang, HM Anton, beberapa waktu lalu, sangat baik karena memiliki nilai budi pekerti luhur orang Indonesia yang agamis dan toleran terhadap umat beragama.

“Kami menilai, masyarakat juga sangat mengharapkan Pemerintah Kota Malang melihat aspek substansi dari gerakan moral, tersebut bukan hanya menjadi program pencitraan yang berkonotasi kepentingan politik semata,” kata Faiz dalam rilis yang diterima MVoice.

Lebih lanjut imbauan itu jangan hanya sekadar dilihat dari aspek agamis saja, tetapi menyentuh aspek pendidikan, karena masyarakat menginginkan pendidikan menjadi perhatian Pemkot Malang.

Faiz menambahkan, masih banyak masyarakat kecil belum mendapatkan akses pendidikan. Misalnya, masih banyak pengamen dan anak jalanan berusia produktif setiap hari di persimpangan jalan.

Mereka seharusnya bersekolah dan pengalaman baru. Namun karena suatu keadaan tertentu, mereka lebih memilih berada di jalanan. Dalam konteks itulah, BEM FISIPOL UMM berharap Pemkot Malang memberikan akses pendidikan kepada anak jalanan.

“Kami mendukung langkah Wali Kota Malang mewujudkan Kota Malang selalu menjadi kiblat kota pendidikan, kota agamis, dan bermartabat,” ucap Faiz.

Menurutnya, dengan mematikan TV menjelang Magrib sampai Isya, akan memberikan peluang untuk belajar, sholat berjamaah dan mengaji. Sedang bagi non muslim, mereka bisa beribadah juga sesuai agama masing-masing.

“Ini sebuah gerakan moral pada anak didik yang bermanfaat,” katanya.