Bebaskan MSh Harus Jebol Dinding Tebal

Pembebasan MSh (50) dari pasungan (tika)
Pembebasan MSh (50) dari pasungan (tika)

MALANGVOICE – Pembebasan MSh (50), warga Dusun Ketanen RT 4 RW 5, Kelurahan Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang dipasung selama 30 tahun berlangsung dramatis.

MSh yang dipasung bahkan sejak lulus SMA ini hidup dalam bilik kecil, berlumut dan berdinding tebal.

Perlu waktu lama bagi tim untuk bebaskan MSh. Pasalnya, bilik yang ditempati MSh berdinding kokoh. Sehingga untuk membebaskan harus menjebol dinding menggunakan palu besar.

Lokasi pasung MSh di Ketanen, Kabupaten Malang (tika)
Lokasi pasung MSh di Ketanen, Kabupaten Malang (tika)

Sekitar 45 menit proses penjebolan dinding. Sekitar lokasi dipenuhi tetangga yang ingin menyaksikan proses pemindahan.

“Dindingnya tebal ini harus pakai alat yang lebih kuat ini,” jelas Mustofa, salah satu tetangga yang membantu pemindahan MSh.

Awak media yang meliput dilarang mendekat ke bilik laki-laki gondrong berhidung mancung ini.

“Minggir-minggir, takutnya nanti ngamuk karena dia sering mengamuk,” kata salah satu petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Setelah keluar dari bilik pemasungan, petugas RSJ Lawang segera menyuntikkan obat penenang dan memandikan MSh.

Laki-laki ini keluar dengan kondisi awut-awutan, rambut gondrong, kaos lusuh dan hanya mengenakan celana dalam.

Berkali-kali MSh meneriakkan kalimat ‘Imam Syafii’ dan ‘Alfatehah’. Bahkan, sebelum masuk ke ambulance RSJ Lawang, dia sempat pamit ke tetangganya yang menyemut.

“Assalamualaikum,” pamitnya.