Batasi Pengunjung Bromo, TNBTS Segera Buka Booking Online

Aktivitas Bromo saat masih erupsi
Aktivitas Bromo saat masih erupsi (ilustrasi/fia)

MALANGVOICE – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) berencana untuk melakukan pembatasan pengunjung ke Bromo seperti yang dilakukan di Semeru dengan memberlakukan booking online. Rencananya, pengunjung Bromo dibatasi 5000 orang per hari.

Kepala BB TNBTS Malang, Ayu Dewi Utari menjelaskan, jika tidak ada aral melintang, kebijakan tersebut akan mulai diselenggarakan di 2017 mendatang. Saat ini, balai besar masih melakukan sosialisasi ke masyarakat, pedagang, penyedia jasa sewa kuda, dan para pelaku wisata.

“Sudah diberlakukan terlebih dahulu untuk pendakian ke Semeru. Untuk Bromo tidak bisa serta merta dilakukan. Sosialisasi dulu, harapannya di 2017 atau 2018 sudah tertib dilaksanakan,” kata Ayu.

Ia menjelaskan, pembatasan diperlukan untuk menjaga ekosistem di kawasan Gunung Bromo dan sekitarnya. Sebab selama ini kunjungan wisatawan bisa sangat tinggi hingga mencapai 10 ribu per hari terutama saat musim liburan, sementara saat kondisi normal berkisar antara 2000 hingga 5000 pengunjung per hari.

“Dengan pembatasan tersebut, maka volume pengunjung ke Bromo bisa terkendali. Maksimal rata-rata bisa 1,5 juta per tahun,” imbuhnya.

Ayu menambahkan, kebijakan tersebut perlu dilakukan sebab TNBTS bukan merupakan perusahaan yang dituntut untuk menghasilkan profit. Selain mengelola wisata, TNBTS juga berkewajiban menjaga kelestarian dan kelangsungan hutan.

“Jika tidak dilakukan pembatasan, dikhawatirkan akan membuat kerusakan lingkungan luas,” imbuhnya.

Sekadar informasi tambahan, grafik pendapatan BB TNBTS Malang mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke tahun. Dari hanya sekitar Rp 3 miliar di 2011, menjadi lebih dari Rp 15 miliar di 2015. Di tahun 2015 lalu, pendapatan TNBTS menurun sekitar Rp 100 juta karena adanya peningkatan aktivitas gunung vulkanis tersebut.