Bangunan Richesse Factory Diduga Berdiri di Kawasan Cagar Budaya

Bangunan Richesse Factory yang diduga berdiri di kawasan Cagar Budaya

MALANGVOICE – Salah satu bangunan outlet Richesse Factory diduga berdiri di kawasan Cagar Budaya atau sekitar kawasan Jalan Ijen, depan monumen Simpang Balapan.

Berdasar Perda Rencana Desain Tata Ruang Kota (RDTRK), sepanjang kawasan Ijen tidak boleh digunakan untuk tempat usaha, melainkan kawasan perumahan.

Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Malang, Indri Ardoyo, mengaku belum mengeluarkan izin terkait bangunan itu.

BP2T, sambungnya, masih meneliti apakah kawasan tempat berdirinya bangunan itu masuk Cagar Budaya atau tidak.

“Sudah ada pengajuan, tapi kami belum keluarkan, karena butuh koordinasi dengan dinas lainnya,” kata Indri Ardoyo, beberapa menit lalu.

Setelah melakukan kajian dengan berbagai pihak, termasuk Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda), BP2T baru bisa mengambil keputusan. “Kita lihat dulu hasil kajiannya seperti apa,” tukasnya.

Berdasar pantauan MVoice, meski belum mengantongi izin dari BP2T, bangunan sudah tampak berdiri dan dijaga beberapa orang. Ketika menemui salah satu perwakilan Richesse Factory, Nugroho, ia tidak tahu menahu urusan perizinan yang ada di lokasi itu.

“Saya di sini hanya untuk tim opening saja, dan tidak punya kapasitas untuk menjawab masalah izin,” kata Nugroho, saat ditemui di lokasi.

Outlet makanan itu, lanjut dia, juga belum launching karena masih dalam tahap persiapan dan menunggu proses izin yang sedang diurus.