Bambang Sumarto: Kepanitiaan Zakat Fitrah Pembelajaran Berharga Generasi Muda

Panitia zakat fitrah di lingkungan RW 9 Blimbing tengah menjalankan tugasnya. (Ist)

MALANGVOICE – Pembentukan kepanitiaan zakat fitrah menyimpan banyak pelajaran berharga. Terlebih, kepanitiaan ini lahir di lingkungan masyarakat pada wilayah paling kecil lingkupnya, yaitu RW.

Praktis, ini juga melibatkan generasi muda, sehingga jadi pembelajaran penting. Proses tersebut mendapat perhatian tokoh masyarakat, Bambang Sumarto.

Panitia zakat fitrah di lingkungan RW 9 Blimbing tengah menjalankan tugasnya. (Ist)

Dia menilai, dengan adanya kepanitiaan, sejak dini generasi muda sudah dikenalkan tatanan organisasi dan kepedulian sosial tinggi terhadap masyarakat. “Terutama pada yang kurang beruntung dan membutuhkan uluran tangan sesama maupun dari lingkungannya,” ungkapnya.

Bambang menyampaikan, di wilayah RW 09, keterlibatan generasi muda terhadap kepanitiaan zakat fitrah selalu melibatkan generasi muda. Ini sudah terlaksana sejak sepuluh terakhir.

Panitia zakat fitrah di lingkungan RW 9 Blimbing tengah menjalankan tugasnya. (Ist)

Dari tahun ke tahun, generasi yang terlibat selalu berganti dan berkesinambungan seiring dengan usia dan kesibukan masing-masing. Hal ini menunjukan selalu ada pewarisan generasi untuk menjadi panitia penghimpun dan penyalur zakat fitrah.

Terbukti, hal demikian terlihat pada keterlibatan generasi muda di lingkungan ini, yang sudah aktif di tingkat kelurahan, kecamatan Blimbing, maupun di lingkungan kerja masing.

Ketua Komisi C dan Wakil Ketua Bidang Keanggotaan dan Kaderisasi Partai Golkar Kota Malang ini juga sejak usia belasan tahun selalu menjadi panitia zakat fitrah sampai sekarang di wilayah tersebut.

“Pelaksanaan zakat fitrah di lingkungan RW ini, sekaligus rekapitulasinya dilaporkan ke kelurahan Blimbing, untuk dilaporkan secara berjenjang ke wilayah atasnya,” pungkasnya.