Bambang: Saya Tetap Berjuang Bersama Rakyat

Reses Anggota DPRD Kota Malang, Masa Reses III, Bambang Sumarto (Hamzah).

MALANGVOICE – Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Bambang Sumarto, malam ini melakukan agenda Reses ke III, di Aula Masjid Sabilillah, Kecamatan Blimbing.

Acara dengan tujuan menyerap aspirasi rakyat itu diikuti 150 warga Kecamatan Blimbing. Hadir pula Ketua Fraksi Golkar, Sukarno, Wakil Ketua Komisi A, Choirul Anwar, serta politisi senior Golkar, Sunaritanto.

Dalam sambutannya Sunaritanto mengatakan, anggota dewan sudah berusaha penuh menyerap aspirasi rakyat melalui kinerja selama ini.

“Dewan sudah berupaya penuh menyerap aspirasi, tapi tidak bisa serta merta, melainkan bertahap,” katanya.

Sementara Ketua Komisi C, Bambang Sumarto, dalam paparannya mengatakan, pihaknya tidak pernah lupa dengan warga masyarakat yang sudah berjuang bersama pada saat pemilihan legislatif lalu.

“Saya tidak pernah lupa, saya tetap berjuang bersama bapak ibu semua,” tegas Bambang.

Sekertaris Fraksi Golkar itu juga menerangkan ihwal perkembangan Pasar Blimbing. Tahapan awal relokasi dan mengambil nomor sudah dilakukan, saat ini sedang dilakukan pembahasan site plan.

“Habis ini musim hujan, jadi kami harap kenyamanan para pedagang di tempat relokasi bisa kami perjuangkan,” beber dia.

Selain itu, pembangunan Jembatan Kedung Kandang juga dipaparkan kepada warga. Menurutnya, terjadi tarik ulur signifikan antara eksekutif dan legislatif, hingga berujung pada pencabutan MoU proyek multiyears.

“Proyek gorong-gorong Jalan Bondowoso-Kalimetro juga menguras energi kita. Banyak hal yang terjadi,” ungkap Bambang.

Tak lupa, proyek pembangunan Balai Uji KIR juga disentil Bambang, karena merupakan proyek besar yang harus diselesaikan, agar tidak menghabiskan anggaran.

“Ada lagi, di Kedung Kandang terdapat wilayah yang belum dialiri listrik, padahal Kota Malang kota terbesar kedua di Jatim, dan itu kita perjuangkan, dan Alhamdulilah kawasan tinggal saudara kita di sana sekarang bisa dialiri listrik,” imbuhnya

Menyoal serapan anggaran Pemerintah Kota Malang yang minim juga sangat disayangkan, karena jika sampai terjadi, masyarakat tidak menikmati apa yang sudah dianggarkan.

“Tahun depan ada tiga proyek besar, Jembatan Kedung Kandang, Islamic Centre dan Gorong-gorong, dan ini juga masalah,” terangnya.

Dijelaskan, jika proyek besar dengan skema satu kali anggaran, Kota Malang tidak memiliki kegiatan yang dibutuhkan masyarakat.

“Juga ada opsi multiyears dua tahun untuk tiga proyek, itu juga beresiko, karena pada 2017 anggaran kita kedodoran, apalagi 2018 kita ada pemilu,” tegas Bambang.

Karena itu, sambung dia, Komisi C kini bekerja keras menghitung bagaimana anggaran tahun mendatang, agar program kerakyatan bisa berjalan dengan baik.