Ayah Korban Sungai Tundo Sempat Berfirasat Mendengar Orang Ngaji

Jenazah Ma'arif dibawa ke Jombang (tika)
Jenazah Ma'arif dibawa ke Jombang (tika)

MALANGVOICE- Dua korban yang tewas terseret arus deras sungai Tundo, Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, pagi tadi, Muhammad Samsul Ma’arif asal Jombang dan Johan asal Sidoarjo, malam ini dibawa keluarga pulang ke daerah asal, setelah dilakukan visum luar di kamar mayat RSSA Malang.

Kepada wartawan, orang tua Ma’arif, Kumaidi (54), bercerita, kemarin malam sebelum anaknya ditemukan meninggal, dia mendengar ada suara orang deres (mengaji).

“Saya tanya, siapa yang meninggal. Tangan saya juga ngejer (gemetar),” katanya, saat ditemui di kamar mayat RSSA, malam ini.

Kumaidi yang tampak tabah, menjelaskan, biasanya anak kedua dari enam bersaudara ini jika pergi tak pernah pamit. Dia baru tahu bahwa anaknya sudah meninggal, setelah ditelepon teman Ma’arif.

“Kulo ditelepon rencang e (saya ditelepon temannya),” katanya.

Sementara itu, teman kedua korban yang juga saksi kejadian, Herman, bercerita, dirinya tidak bisa menolong karena pertemuan arus. Satu jam lamanya korban tenggelam.

“Saya tidak bisa nolong. Korban sebenarnya bisa berenang, tapi arusnya dalam. Di pinggiran setinggi dada,” cerita Herman mengisahkan saat-saat terakhir Johan yang teman kerja di pangkalan elpiji itu.