Awasi Pilkada Batu, Panwaslih Libatkan Kelompok Masyarakat

Salma Safitri dan Adi Wiyono (fathul)

MALANGVOICE – Panitia Pengawasan Pemilihan (Panwaslih) Kota Batu bakal mengedepankan pengawasan berbasis masyarakat pada pelaksanaan Pilkada 2017 mendatang, terlebih anggotanya hanya tiga orang, sehingga perlu bantuan masyarakat.

“Kami akan turun ke masyarakat, ke kelompok-kelompok sosial untuk menyosialisasikan berbagai aturan Pilkada, agar mereka turut mengawasi,” ungkap Ketua Panwaslih, Salma Safitri, kepada MVoice, saat ditemui di Block Office, Kota Batu.

Jika masyarakat tahu apa saja kegiatan yang termasuk dalam pelanggaran Pilkada, lanjut Salma, maka sama dengan memberikan pendidikan politik. Sehingga mereka juga turut dicerdaskan.

“Biayanya murah jika kita melibatkan mereka, tinggal datang saat mereka tahlilan, pengajian, atau arisan, memberikan pengetahuan, sehingga mereka dapat menghubungi kami ketika menemukan pelanggaran,” imbuh Ketua Divisi Hukum dan Penindakan itu.

Komisioner Divisi SDM dan Organisasi, Adi Wiyono, menambahkan, pihaknya juga akan mengembangkan laporan dari masyarakat berbasis media sosial untuk menyediakan ruang bagi generasi yang sudah melek teknologi.

“Kalau masyarakat umum bisa lewat sms, telpon atau bertemu langsung. Namun masyarakat lainnya bisa melalui Facebook, Twitter, Website, dan lain-lain. Jadi kita akomodir seluruh kepentingan,” jelas lelaki yang sering dipanggil Yono itu.

Namun sesungguhnya keinginan Panwaslih adalah mengedepankan pencegahan dari pada penindakan. Sehingga agenda Panwaslih paling didahulukan adalah memberikan pengetahuan terkait aturan Pilkada.

“Sistem pengawasan kami bertumpu pada pencegahan, jadi tidak seperti mandor yang marah-marah kalau ada pelanggaran,” tandas Salma kemudian.