Atasi Lahan Kritis, Distanhut Gandeng Peneliti UB

Budi Santoso (fathul)

MALANGVOICE – Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut), Budi Santoso, mengatakan, kualitas tanah produksi pertanian di tiga kecamatan di Kota Batu telah mengalami penurunan.

Hal ini harus segera diantisipasi supaya program Pemkot Batu membuat pertanian organik berhasil. Karena itu, Distanhut melakukan MoU dengan Universitas Brawijaya (UB) untuk mengatasinya.

“MoU sudah kami lakukan. Ini persoalan penting, makanya harus melewati kajian dan penelitian terlebih dahulu bagaimana mengatasi tanah kita yang kritis ini,” kata Tosi, sapaan akrabnya.

Ia menambahkan, beberapa faktor yang menjadi penyebab turunnya kualitas tanah, misalnya pola tanam yang tidak benar, penggunaan pupuk dari bahan kimia, hingga iklim yang tidak bersahabat dengan tanaman.

Dengan hadirnya para peneliti UB, kata Tosi, perbaikan tanah pertanian agar dapat menyuburkan tanaman organik diharapkan cepat selesai. Jika tanah kritis dibiarkan terus, membuat produksi hasil pertanian berkurang drastis.

“Mereka nanti akan membantu kita melakukan penelitian perbaikan lahan, riset budidaya pertanian, sampai pemasarannya. Jadi secara luas kerja sama kita,” tambah Tosi.

Usai penelitian soal tanah ini, tim dari UB akan turut memberi masukan jenis tanaman yang harus ditanam di kebun. Termasuk tanam sayur di pekarangan yang menjadi program Distanhut tahun 2016, juga akan sesuai rekomendasi peneliti UB.-