Arteastism, Pameran Kolaborasi Indonesia dan Thailand

Pembukaan acara

MALANGVOICE – Sebuah pameran seni bertajuk Arteastism #2 Eastern Art Point of View digelar di Gedung Sasana Budaya Universitas Negeri Malang.

Pameran yang digelar 10-14 Oktober itu memamerkan beberapa karya seni dari peserta yang berasosiasi dengan beberapa lembaga di Indonesia dan Thailand. Even ini merupakan kolaborasi tahunan antar dua negara yang telah lama saling mengenal, setidaknya tercatat dalam kisah sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Wayang karya peserta pameran
Wayang karya peserta pameran
Pengunjung ramai pada hari pertama
Pengunjung ramai pada hari pertama

Sebanyak 50 karya dari 47 peserta terpajang rapi dan sudah melalui proses seleksi dari kurator kedua negara yaitu Prof M Dwi Marianto MFA PhD (Indonesia) dan Associate Profesor Nicoleh Radenmahmad (Thailand).

Semua karya itu mengangkat nilai filosofi ‘kembali ke kearifan lokal’. Ada lukisan dari berbagai macam media seperti cat minyak, akrilik dan pensil warna, batik, tanah liat, patung dan ukiran, wayang dan desain pakaian.

“Nilai yang coba kami sampaikan adalah, semodern apapun kita harus kembali lagi ke alam. Kita harus dekat alam,” kata ketua pelaksana pameran sekaligus dosen senirupa UM, Dr Ponimin MHum kepada MVoice.

Lukisan berbagai macam teknik ikut dipamerkan
Lukisan berbagai macam teknik ikut dipamerkan
Ketua Panitia saat ditemui Mvoice
Ketua Panitia saat ditemui Mvoice

Pengunjung yang kebanyakan mahasiswa dan siswa dari beberapa sekolah di Malang itu sudah berkumpul menunggu pembukaan sejak pagi. Pembukaan dikemas secara menarik melalui pertunjukan treatikal kontemporerdi halaman depan Sasana Budaya UM.

“Harapannya, pameran seni ini bisa lebih sering diadakan. Perguruan tinggi, khususnya, harus ambil andil untuk memfasilitasi para seniman di Kota Malang,” tutup dia.