Arema vs Bali United, Ajang Pembuktian Kolektivitas!

Dari kiri ke kanan: Agus Nova, Indra Sjafri, Joko Susilo, Ryuji Utomo.

MALANGVOICE – Laga lanjutan TSC A 2016 antara Arema Cronus kontra Bali United di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, malam nanti, jadi ajang pembuktian baik-buruknya kolektivitas tim.

Betapa tidak, kedua kesebelasan dipastikan tampil pincang lantaran banyaknya pemain absen karena cedera dan akumulasi kartu. Selain itu, grafik pertandingan dua tim itu juga sama-sama kurang menunjukkan hasil positif.

Singo Edan baru saja memetik hasil pahit ketika ditahan imbang Barito Putera 0-0 di kandang sendiri, serta kalah 2-1 saat bertandang menghadapi PS TNI. Kondisi tidak jauh berbeda ditorehkan Bali United.

Tim berjuluk Serdadu Tridatu itu bahkan belum pernah menang dalam tiga laga terakhir. Bali United harus menerima hasil imbang di tiga laga kandang, menghadapi Persegres, PS TNI, dan Mitra Kukar.

Dari aspek materi pemain, tim kebanggaan warga Pulau Dewata itu tampil tanpa tujuh pemain, yakni I Made Wirahadi yang terkena akumulasi kartu, serta sederet pemain cedera, Kiko Insa, Lucas Pathino, Ahn Byung-keon, Laudry Setiawan, Nyoman Sukarja, dan Martinus Novianto.

Sementara Arema juga tak kunjung lepas dari badai cedera yang mendera para pemainnya. Ditambah lagi absennya Ferry Aman Saragih karena akumulasi kartu, membuat komposisi pemain Arema makin krisis.

Pelatih Bali United, Indra Sjafri, menganggap cedera yang dialami anak asuhnya merupakan hal wajar. “Memang ini jadi hambatan, tapi jangka pendek. Selama mereka masih bisa disembuhkan, mereka masih bisa diharapkan di laga berikutnya,” ungkapnya.

Di sisi lain, Asisten Pelatih Arema, Joko Susilo, terus memantau perkembangan proses pemulihan anak asuhnya. “Bustomi dan Revi sudah mulai membaik, sudah rutin latihan. Nanti kami lihat lagi, mudah-mudahan bisa diturunkan,” paparnya.

Ia menambahkan, menghadapi Bali United yang sama-sama didera badai cedera bukan berarti menjadikan laga lebih mudah. Ditegaskannya, justru laga ini akan menjadi ajang pembuktian kolektivitas Bali United.

“Mereka banyak pemain absen bukan berarti jadi tim lemah. Tentu setiap tim sudah mempersiapkan permainan bagaimana pun kondisinya. Apalagi Bali United ini kan banyak pemain muda, dan mengandalkan kolektivitas, meskipun mereka tanpa pemain bintang,” pungkas mantan bintang Arema di era Galatama ini.