MALANGVOICE – Anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo, meminta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) segera diwujudkan pada Juni mendatang, agar program penguatan ekonomi kecil yang dicanangkan pemerintah bisa segera dimaksimalkan.
“Banyak permasalahan terkait pendampingan keuangan pada masyarakat ekonomi mikro, kecil dan menengah yang harus dicarikan solusinya oleh TPAKD,” jelas Andreas.
Menurutnya, banyak permasalahan yang dihadapi masyarakat kecil terkait akses keuangan. Berdasarkan hasil penjaringan ke masyarakat, kebanyakan pengusaha mikro, kecil dan menengah tidak mendapatkan permodalan dari bank karena tidak visible dan bankable.
Selain itu, ada pula program pemerintah yang kurang efektif, yaitu asuransi pertanian yang mengharusnya adanya irigasi tersier yang mengaliri wilayah yang diasuransikan.
Padahal, resiko pertanian justru ada pada komoditas hortikultura yang tidak teraliri irigasi tersier.
“Akhirnya komoditas-komoditas yang beresiko dan harus dijamin asuransi, tidak tercover sebagaimana mestinya,” urai dia.
TPAKD sendiri merupak forum koordinasi antar instansi untuk percepatan akses keuangan daerah. Beberapa program kerja yang bisa dilakukan adalah memfasilitasi pembiayaan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) ke sektor UMKM yang produktif, dan juga pembiayaan pengembangan usaha komoditas unggulan.