Andreas: Saya Kecewa dengan Realisasi Penyaluran Dana KUR

Anggota DPR RI, Andreas Eddy Susetyo
Anggota DPR RI, Andreas Eddy Susetyo

MALANGVOICE – Anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo, mengaku kecewa dengan realisasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dijalankan bank plat merah.

Ia mengaku banyak menerima aduan dari masyarakat yang merasa kesulitan mengajukan dana KUR meski mereka sudah memberikan jaminan.

“Saya adalah termasuk dari tujuh orang penggagas program KUR dan saya sangat kecewa dengan realisasinya selama ini,” kata Andreas Eddy, beberapa menit lalu.

Dikatakan, harusnya para bank penyalur KUR tidak perlu pesimistis terhadap masyarakat bawah yang mengajukan dana KUR di bawah Rp 25 juta, karena mereka selama ini terbukti bisa meladeni para rentenir dengan baik.

“Kalau para rakyat itu bisa survive dari rentenir kenapa pengajuan KUR harus dipersulit dari sisi administrasi dan sebagainya,” tukasnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, jika ajuan dana KUR di bawah Rp 25 juta itu tidak ada jaminan, karena pemerintah sudah memberikan subsidi bunga kepada bank penyalur. Belum lagi 80 persen risiko bank sudah dijaminkan kepada pihak Jamkrindo. “Itu artinya bank hanya menanggung sebanyak 20 persen risiko, kalau masih ada jaminan lagi berarti kan bank tinggal ongkang-ongkang kaki saja,” tegasnya.

Andreas juga mengindikasi adanya permainan dalam peyaluran dana KUR yang dilakukan bank sendiri, sehingga dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melakukan evaluasi kepada bank penyalur KUR.

“Kita harus evaluasi total penyaluran KUR ini, karena tahun depan bunganya hanya 7 persen setahun, sehingga jika memang betul-betul itu dimanfaatkan masyarakat UMKM bisa maju dan berkembang,” pungkasnya.