Andreas: Ketimbang Asuransi, Petani Lebih Butuh Air

Andreas saat menggelar pertemuan dengan Dinas Pertanian Kabupaten Malang (fia)

MALANGVOICE – Otoritas Jasa Keuangan menginisiasi adanya asuransi pertanian. Kini, asuransi tersebut dikelola oleh PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dimana apabila terjadi kegagalan panen, asuransi akan memberikan ganti rugi dan premi yang dibayarkan petani ke perusahaan asuransi sebagian besar disubsidi pemerintah.

Anggota Komisi XI DPR RI, Andreas Eddy Susetyo mengungkapkan, berkaca dari dialog bersama Dinas Pertanian Kabupaten Malang, petani sejatinya tidak terlalu membutuhkan asuransi. Justru kebutuhan paling mendesak adalah pasokan air untuk mengairi sawah.

“Kalau pasokan air lancar, maka resiko gagal panen itu akan kecil,” kata dia kepada MVoice.

Andreas mengungkapkan, meskipun demikian, asuransi tersebut merupakan langkah bagus pemerintah untuk melindungi petani. Hanya saja, perbaikan sistem distribusi pupuk dan pipanisasi untuk pemerataan pasokan air lebih dibutuhkan oleh para petani khususnya yang berada di kawasan Kabupaten Malang.

“Mata rantai panjang distribusi pupuk harus dipotong, harus dibuat efisien. Pembentukan BUMdes (Badan Umum Milik Desa) bisa menjadi solusi untuk permasalahan itu,” imbuhnya.

Menurutnya, BUMDes bisa dibangun dengan memakai dana desa untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi desa. Ada banyak hal yang bisa di-cover, mulai dari penyedia pupuk bagi para petani, hingga menampung hasil panen.

“Perencanaan pembangunan desa sangat penting untuk memperkuat ekonomi desa,” tegas dia.