Alami Hipotermia, Seorang Mahasiswi Dievakuasi dari Gunung Panderman

Seorang mahasiswi yang menderita Hiportemia sempat dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata.(ist)
Seorang mahasiswi yang menderita Hiportemia sempat dirawat di Rumah Sakit Hasta Brata.(ist)

MALANGVOICE – Seorang pendaki Gunung Panderman, Kota Batu, Andika Ratna Intan (23) harus dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit setelah menderita Hiportemia (kedinginan), Minggu (15/1).

Mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Malang ini memulai pendakian Gunung Panderman Sabtu (14/1) sekitar pukul 17.00 WIB, bersama lima oramg temannya, Andre, Hasan, Maulana dan Vero.

Namun, di tengah perjalanan atau berjarak 5 km dari Pos Pendakian, di Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, rombongan tersesat. Pasalnya, rambu penunjuk jalan tidak jelas (diduga dirubah orang tak bertanggung jawab).

“Mereka lantas memilih istirahat, tak berselang lama korban menderita Hiportemia mulai pukul 00.00. Temannya sempat menghangatkan tubuh korban sebelum akhirnya bertemu pendaki lain,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik, Ach Rohim, kepada MVoice, beberapa menit lalu.

Rombongan Komunitas Pendaki Gunung yang perjalanan turun kemudian membantu mengevakuasi korban. Sampai di Pos Pendakian, salah satu pendaki kemudian menghubungi Pusdalops BPBD.

“Pukul 08.00 kami dan warga berhasil mengevakuasi korban ke pos loket pendakian dan selanjutnya dilarikan ke Rumah Sakit Hasta Brata,” ungkapnya lebih lanjut.

Korban ditemani satu orang teman lainnya. Sedangkan tiga orang temannya melanjutkan perjalanan pendakian.

“Hasil pemeriksaan dokter tidak perlu opname dan diperbolehkan pulang. Korban ditemani temannya kini istirahat di Kantor BPBD. Menunggu temannya yang masih mendaki,” jelasnya.

Rohim menduga, korban menderita Hiportemia karena kondisi tubuhnya kurang fit. Perlengkapan yang dibawa juga kurang memadai.

“Kondisi fisik korban tidak memungkinkan melakukan pendakian,” tandasnya.