Agroforestri, Bidang Studi Penting Minim Peminat

Kurniatun menjelaskan soal Agroforestri (anja)

MALANGVOICE – Bidang studi agroforesti memang tidak dimiliki semua perguruan tinggi. Selain sangat jarang, peminat bidang agroforestri memang tidak sebanyak bidang lain di jurusan-jurusan lain seperti sastra, teknik, atupun seni.

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Prof Dr Ir Kurniatun Hairiah menjelaskan, agroforestri adalah sistem penggunaan lahan (usaha tani) yang mengombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah wanatani.

Agroforestri tidak hanya belajar soal pohon, tapi juga belajar komponen pohon paling penting yaitu akar. Menurut, Kurniatun, akar sering dilupakan. Padahal akar memegang peranan penting untuk menunjang kehidupan pohon, dan menyimpan cadangan karbon.

Pemanfaatan akar pohon, lanjutnya, bisa mencegah bencana-bencana seperti longsor, banjir, bahkan abrasi pantai karena ombak besar laut.

“Sayangnya tidak banyak yang paham bidang ini. Peminatnya masih sedikit,” tukasnya.

Di Universitas Brawijaya, mahasiswa agroforestri mencapai 1200 orang. Program-program pratikum yang dilakukan bekerja sama dengan petani setempat.

Tujuan akhir program agroforestri adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat petani, terutama di sekitar hutan. Caranya dengan memprioritaskan partisipasi aktif masyarakat dalam memperbaiki keadaan lingkungan yang rusak dan berlanjut dengan memeliharanya.

Program-program agroforestri diarahkan pada peningkatan dan pelestarian produktivitas sumberdaya, yang akhirnya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat.