Agar Tak Salah Jurusan, Guru SMKN 3 Batu Ikut Arahkan Calon Siswa

Suasana PPDB di SMKN 3 Kota Batu yang mulai banyak didatangi calon siswa (Fathul)

MALANGVOICE – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA sederajat di Kota Batu mulai dilaksanakan, pagi ini. Sekolah yang menjadi pilihan favorit langsung dipenuhi calon siswa yang baru lulus SMP itu.

Salah satu sekolah yang banyak diminati adalah SMKN 3 Batu. Meskipun sekolah ini berada di tengah sawah, tepatnya di Jalan Terusan Metro, Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, namun peminatnya masih membeludak.

“Kami turunkan guru-guru untuk melakukan tes wawancara. Memang tidak memengaruhi hasil ujian masuk, namun hal ini membantu siswa agar sesuai minat jurusannya,” ungkap Kepala Sekolah, Sutikno, kepada MVoice, beberapa menit lalu.

Dalam sesi wawancara itu, Sutikno melihat banyak siswa yang datang bersama orang tuanya, namun bingung pilih jurusan. Sehingga mereka butuh saran agar ke depannya bisa fokus dan tidak salah pilih jurusan.

Di sekolah ini, lanjut Sutikno, terdapat 4 jurusan, yakni Multimedia, Animasi, Broadcast Penyiaran TV dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dengan pagu siswa sebanyak 360 siswa. Karena masih baru lulus SMP, kebanyakan calon siswa kebingungan ketika disuruh mengisi formulir.

“Selain memberi arahan soal jurusan, wawancara juga memberi kita pemahaman apa motivasi dan keinginan calon siswa yang bersekolah di sini. Sehingga kita bisa kembangkan sekolah bersama-sama,” tambahnya.

Sutikno juga memberi tahu, banyak sekali siswa yang datang dari luar Kota Batu, seperti dari Karangploso, Dau, Pujon, yang semuanya wilayah Kabupaten Malang. Namun sesuai petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan, Sutikno, membatasi hanya 5 persen siswa dari luar Batu yang akan diberi kesempatan.

Salah satu wali siswa, Indarti, mengaku sangat terbantu dengan arahan para guru terkait jurusan yang harus dipilih anaknya. Karena saat datang mendaftar, ia sama sekali tidak punya pandangan akan mengambil jurusan apa untuk anaknya.

“Anak saya suka komputer, nah kita ambil jurusan itu saja. Tadi dijelaskan sama gurunya, komputer itu gimana, dan jurusan lain gimana. Jadi anak saya tetap pilih komputer saja,” imbuh Indarti.