Afdhal: Nama Malang Night Market Terlalu Muluk

MALANGVOICE – Anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi Nurani-Keadilan, Afdhal Fauza, menilai pemilihan nama Malang Night Market (MNM) terlalu muluk-muluk, sehingga kurang mengena di hati publik.

“Kenapa gak pakai nama Pasar Senggol saja misalnya, karena selain merakyat, nama itu juga lebih menjual untuk wisatawan,” kata Afdhal kepada MVoice, beberapa menit lalu.

Nama Pasar Senggol sendiri, lanjut politisi Partai Hanura itu, pernah beken pada tahun 1970-an, dan hingga kini masih akrab di telinga warga. “Lalu, selain penamaan, pedagang juga kurang variatif, harusnya UMKM juga dilibatkan, sehingga pasar itu bisa berwarna,” bebernya.

Hal lain yang disorot Afdhal adalah segmen pasar yang tidak jelas, apakah ditarik untuk kelas menengah atau kelas bawah.

“Karena itu berkaitan dengan pembeli. Jika sudah ditata dengan baik dan jelas, pasti akan jadi jujugan warga maupun para pendatang,” tandasnya.

Perlu diketahui, sejak dibuka sekitar dua tahun lalu, keberadaan MNM belum bisa berkembang dengan baik hingga saat ini.

Upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) memberi gapura pada pintu masuk MNM dianggap positif, namun sebagian kalangan menyatakan, yang lebih penting penataan pedagang serta kerjasama dengan stake holder dunia pariwisata.