25 Mahasiswa Amerika Belajar di Malang, Ada Apa?

Ke-25 mahasiswa dari Amerika (anja)

MALANGVOICE – Sebanyak 25 mahasiswa asing asal Amerika datang ke Malang, hari ini, mengikuti program Critical Language Scholarship (CLS) di Universitas Negeri Malang (UM) selama 8 minggu (2 bulan), hingga Agustus.

Direktur BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) Fakultas Sastra UM, Dr Gatut Susanto, mengatakan, program ini merupakan pembelajaran bahasa dan budaya, kerjasama UM dan American Council, organisasi nirlaba yang ada di Washington DC.

“Biayanya dari Departemen Luar Negeri Amerika. Di Indonesia program ini dibesarkan di Kota Malang,” Gatut kepada MVoice, beberapa menit lalu.

Mahasiswa saat memperkenalkan diri (anja)
Mahasiswa saat memperkenalkan diri (anja)
Selain Indonesia, ada 25 negara lain yang melaksanakan program ini, seperti Korea, Jepang, dan Cina.

“Di Afrika dan Eropa juga ada. Ini sudah sejak 2010, sekarang memasuki angkatan ke-7 di Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut, Program CLS mengajak mahasiswa Amerika mengikuti kelas formal Bahasa Indonesia mulai Senin-Jumat. Ada kelas tutorial (kelas praktek) bersama selama 2 jam tiga kali dalam semiggu.

Selain itu mahasiswa akan belajar 6 budaya dan seni praktis yang bisa dipilih sesuai minat masing-masing.

“Mereka belajar seni praktis yang kita tawarkan, gamelan, tari, karawitan, dangdut, kuliner, pencak silat dan batik. Maksimal pilih dua saja,” katanya.

Pada akhir program, keseluruhan mahasiswa harus mempresentasikan dan menampilkan apa yang sudah dipelajari.

Terpisah, Bridget Johnson (20), mahasiswi asal Wisconsin, Amerika, mengatakan ia sangat termotivasi belajar Bahasa Indonesia dan budaya Indonesia.

“Karena Indonesia ini penduduknya termasuk paling banyak di dunia. Saya rasa perlu sekali belajar budayanya,” kata mahasiswi jurusan Ilmu Politik di Wisconsin University ini.